Minggu, 15 November 2015

STRAIGHT NEWS

KENAIKAN HARGA PANGAN MEMPENGARUHI MASYARAKAT

Kenaikan harga pangan yang sangat mahal membuat para masyarakat menjadi kesusahan. Mulai dari masyarakat kecil hingga para pengusaha ketring yang terkena dampaknya. Kasus ini terjadi karena semakin menurunnya nilai rupiah. Pemerintah juga sudah memberi tahukan agar para masyarakat mengantisipasi dengan adanya kenaikan harga pangan.

“Sedikit susah ya karena. Gas 12kg saja di Palu sudah seharga Rp. 167.000. Pasti pedagang menaikan harga jual makanannya. Kalo saya kan ketring, jadi hitungannya perporsi. 1 porsi saja sudah seharga 15.000. sudah pada complain yang ketring sama saya. Cuma mau gimana ya kalo gak dinaikin ya kita susah juga lah. Apa apa mahal gini” jelas Ibu Eka seorang pengusaha ketring yang kita temui dirumahnya. Menurut ibu Eka sebagai penjual haruslah pintar-pintar mensiasati. Tetap mengutamakan kuliatas makanan dan menjaga kebersihan namun menyeimbangkan dengan harga.

“Memang sepertinya harga sandang, pangan, papan di daerah Palu jauh lebih mahal. Waktu saya masih tinggal di Jakarta gak semahal ini. Walaupun sudah naik harganya”. Harga sandang, pangan, papan yang lebih mahal didaerah membuat para masyarakat jadi susah dan sekarang fenomena kenaikan harga ini bukan hanya terjadi saat bulan ramadhan seperti setiap tahun terjadi.


Pemerintah harus membereskan manajemen logistik dan impor sebagai antisipasi jangka pendek, jika memang pemerintah ingin melakukan swasembada pangan dan energi alternatif harus dilakukan dengan pemberian insentif. Pemerintah juga harus menetapkan target dalam waktu enam bulan dapat dilakukan panen raya dan penggunaan energi alternatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar