KENAIKAN HARGA PANGAN
MEMPENGARUHI MASYARAKAT
Kenaikan
harga pangan yang sangat mahal membuat para masyarakat menjadi kesusahan. Mulai
dari masyarakat kecil hingga para pengusaha ketring yang terkena dampaknya.
Kasus ini terjadi karena semakin menurunnya nilai rupiah. Pemerintah juga sudah
memberi tahukan agar para masyarakat mengantisipasi dengan adanya kenaikan
harga pangan.
“Sedikit
susah ya karena. Gas 12kg saja di Palu sudah seharga Rp. 167.000. Pasti
pedagang menaikan harga jual makanannya. Kalo saya kan ketring, jadi
hitungannya perporsi. 1 porsi saja sudah seharga 15.000. sudah pada complain
yang ketring sama saya. Cuma mau gimana ya kalo gak dinaikin ya kita susah juga
lah. Apa apa mahal gini” jelas Ibu Eka seorang pengusaha ketring yang kita temui
dirumahnya. Menurut ibu Eka sebagai penjual haruslah pintar-pintar mensiasati.
Tetap mengutamakan kuliatas makanan dan menjaga kebersihan namun menyeimbangkan
dengan harga.
“Memang
sepertinya harga sandang, pangan, papan di daerah Palu jauh lebih mahal. Waktu
saya masih tinggal di Jakarta gak semahal ini. Walaupun sudah naik harganya”.
Harga sandang, pangan, papan yang lebih mahal didaerah membuat para masyarakat
jadi susah dan sekarang fenomena kenaikan harga ini bukan hanya terjadi saat
bulan ramadhan seperti setiap tahun terjadi.
Pemerintah
harus membereskan manajemen logistik dan impor sebagai antisipasi jangka
pendek, jika memang pemerintah ingin melakukan swasembada pangan dan energi
alternatif harus dilakukan dengan pemberian insentif. Pemerintah juga harus
menetapkan target dalam waktu enam bulan dapat dilakukan panen raya dan
penggunaan energi alternatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar