SAMPAH MENJADI PERMASALAHAN YANG TAK ADA HABISNYA
Kita selalu dengar saat kecil kalau ada
pepatah memgatakan bahwa "kebersihan sebagian dari iman". Namun entah
mengapa sekarang ini persoalan sampah tidak ada habisnya dan sangat sulit
diatasi. Bukan hanya di ibukota Jakarta saja yang mengalaminya tapi masalah
sampah sudah sangat mengganggu di berbagai penjuru kota, dimana-mana, dan setiap
harinya. Sampah yang beserakan dimana-mana sangat meresahkan warga sekitar khususnya
di Kota Palu.
Setiap pagi kita bisa menjumpai gunungan
sampah yang berbau tidak sedap berserakan di jalanan. Biasanya
disudut-sudut jalan, diperempatan, dan di sungai-sungai yang mengapung saat
sedang hujan deras dan mencemarkan air sungai maupun laut. Contohnya saja area
Palu plaza. Setiap hari truk sampah datang mengangkat sampah-sampah yang begitu
banyak, karena banyak sekali
orang yang datang kelokasi itu untuk membuang sampah. Mulai dari sampah kering
hingga sampah basah yang berbau busuk.
Sebagian pengguna jalan sangat terganggu
karena bau busuk yang ditimbulkan oleh gunungan sampah itu. Walaupun truk sampah
selalu membersihkan dan selalu rutin
untuk mengangkut
sampah namun warga yang kurang rasa bertanggung
jawab ini lah yang tidak bisa menjaga kebersihan lingkungannya dan membuat tempat penampungan sampah yang besar agar warga
sekitar tidak membuat sampah rumah tangganya kepinggir jalan dan lebih enak
dipandang oleh mata yang melihat.
Ternyata masalah ini yang menimbulkannya
adalah warga dan warga pula yang
terkena dampaknya. Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Palu mengemukakan bahwa
pemerintah kelurahan kurang aktif terlibat dalam penanggulangan sampah sehingga
hanya 70 persen sampah yang bisa ditangani setiap hari. Kurangnya keterlibatan
pemerintah kelurahan ini menjadi salah satu faktor tidak tertanggulanginya
dengan baik semua sampah yang diproduksi warga kota.
Seperti kita ketahui pemerintah
kelurahan mempunyai peranan penting dalam mengurangi tebaran sampah dengan cara
memberikan pemahaman kepada masyarakat atau rumah tangga. Pemerintah kelurahan
merupakan aparat yang paling dekat dengan masyarakat. Karena itu pemerintah
kelurahan dapat melakukan penanganan sampah langsung ke rumah tangga. Jika
pemerintah kelurahan dapat memberikan peranannya secara maksimal dalam
penanggulangan sampah, maka produksi sampah di Kota Palu dipastikan berkurang. Warga
Kota Palu yang berpenduduk hampir 400.000 jiwa, dapat memproduksi sekitar 1.000
meter kubik sampah setiap hari. Dihimbau warga untuk tidak sembarangan membuang
sampah agar permasalahan sampah bisa tertangani dengan baik.